Thursday, December 16, 2010

HARI ASYURA'

10 MUHARRAM

ape ade di sebalik 10 MUHARAM...??
Kenapa Kite perlu berpuasa 10 muharam..
Ape sejarah Puasa Di 10 MUHARAM..
Bagaimana ia bisa mnmbh keimnan kite ?

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lantas berkata, ”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.”. Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.
(HR. Muslim no. 1130)

Hari Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam kalender Islam. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh. Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi'ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680). Akan tetapi, sebagian umat Islam meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Allah karena kaum Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un (Exodus). Menurut riwayat, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dan meminta para sahabat untuk berpuasa. Dalam riwayat lain Beliau berkeinginan berpuasa mulai hari kesembilan, namun keinginan Beliau belum terlaksana karena Beliau wafat.

Sejarah Asyura

Pada masa pra-Islam, 'Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut 'Asyura. Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran.

Dalam sejarah Arab, hari 'Asyura (10 Muharram) adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita.

Sebelum Islam, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa. Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Asyura - bisa jadi saat itu merupakan hari besar Yahudi Yom Kippur. Saat itu, Nabi Muhammad menyatakan bahwa Muslim lebih berhak dari Yahudi berpuasa pada hari-hari itu.

Peristiwa-peristiwa Penting pada hari Asyura

Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim, khususnya Muslim Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram.
  • Bebasnya Nabi Nuh dan ummatnya dari banjir besar.
  • Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz.
  • Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemu dengan Nabi Yusuf pada hari asyura.
  • Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun
  • Nabi Isa diangkat ke langit setelah usaha Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal

AMALAN SUNAT YANG DI ANJURKAN PADA HARI ASYURA'

Bersedekah pada Hari Asyura

Selain sunah berpuasa pada tanggal sembilan dan sepuluh Asyura (bertepatan dengan tanggal 6-7 Januari 2009) juga ada anjuran untuk memperbanyak sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim. Bahkan Rasulullah saw. Pada hari Asyura menganjurkan untuk memberi keluasan rizki kepada keluarganya dengan makanan atau hidangan yang dapat menyenangkan mereka layaknya seperti suasana hari raya, insya Allah hikmahnya Allah akan memberikan keluasan rezkinya.

Kesimpulan:  sebagaimana yang dimaksudkan oleh Ibnu Rojab bahwa puasa ’Asyura yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ada empat keadaan:

Pertama; beliau shallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa di Makkah, namun beliau tidak memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.
Kedua; Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tiba di Madinah, kemudian beliau shallallahu ’alaihi wa sallam melihat Ahlu Kitab berpuasa dan mengagungkan hari tersebut. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ingin sama dengan mereka dalam perkara yang tidak diperintahkan baginya. Kemudian beliau shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan puasa pada hari Asyura tersebut.
Ketiga; ketika diwajibkannya puasa Ramadhan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan bahwa siapa yang ingin berpuasa, silakan dan siapa yang tidak ingin berpuasa, silakan.
Keempat; Di akhir umurnya, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bertekad untuk menambah puasa pada hari kesembilan Muharram untuk menyelisihi ahlu kitab.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...